29 Maret 2014

Aku Datang



Udara pagi di Semarang memang ramah... Itulah yang pertama kali terlintas di pikiran setelah kembali dari Bantir, 21-23 Maret 2014.


Tapi di balik tajamnya angin Bantir, selalu ada kisah cinta yang ikut berhembus. Bukan, bukan kisah cinta biasa sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Ini kisah cinta yang mungkin lebih indah, kisah cinta dalam sebuah keluarga, yang awalnya tak saling kenal,  yang bahkan sebelumnya tak sempat terlintas di pikiran untuk bersama.


PKS... Smaga...



 

Hehehehe... Pembukaannya selalu alay ya? Ah, biarlah. Ini dia kisah singkatnya>>


Mulai dari perjalanan berangkat yang super gak biasa (menurutku), kami (4 ekor, eh orang) berencana berangkat ke Bantir, Jumat pukul 15.00 WIB, walaupun molor jadi pukul 16.00 WIB. Tapi tak apa, tetap pada tujuan awal. Bersiaplah Bantir, KAMI DATAANG.

Tapi, nunggu bis Bandungan lamaaaaaa kalee, akhirnya menyerah dan naek bis Ambarawa, lalu turun di pasar Babadan. Karena udah terlalu malam (pukul 18 lebih) perjalanan dilanjutkan dengan nyater angkot sampai di tempat tujuan, “cukup” 50.000 rupiah sajaaa huhu. Ah tapi tak apa, pake uang kas PKS, hehe kaya gitu loh.


Sampe di barak masih pada latihan pensi, rame kali. Dua puluh orang lebih. :)

Acara-acara berikutnya berjalan lancar, dengan beberapa acara dadakan, lebih semacam sabotase sih, haha. Dengan bantuan alumni yang dadakan pula.


Wuaaah udah seminggu yang lalu ya acaranya. Alhamdulillah doa agar PAB tahun ini lebih rame terkabul :’) Bantir ga pernah gagal menorehkan kenangan tak terlupakan di hatiku. Semoga teman-teman yang lain merasakan hal yang –minimal- sama.


Semoga perasaan itu tidak pernah luntur.


Semoga PKS semakin jaya.


Semoga selalu bermanfaat.


Semoga acara tahun depan, juniornya lebih rame, seniornya makin rame, supersenior tetep rame,  alumninya juga makin rame.


Pasti.


Aamiin...









kisah sebelumnya:  Aku Kembali