26 Juli 2014

Antara "Puasa Terakhir Tahun Ini" dan "Tahun Ini Puasa Terakhir"

Dua kalimat dalam judul di atas kira-kira mewakilkan apa yang saya pikirkan dan apa yang mungkin sedang kita alami.

Antara, besok hari puasa terkhir, untuk tahun ini. Artinya kita masih punya kemungkinan ketemu hari puasa Ramadhan lagi tahun depan. Udah mau lebaran aja ya?

Dengan, tahun ini puasa terakhir. Berarti tahun ini ya terakhir kali kita puasa alias tahun depan ga ketemu lagi :'(. Siapa yang tau. Mungkin iya, semoga enggak.

Maka dari itu sungguh malu maluin kalo kita ga bersyukur sesyukur syukurnya tahun ini bisa menikmati bulan Ramadhan yang luaar biasa. Siapa yang jamin tahun depan bisa ketemu lagi?

Saya bukan orang yang religus banget, tapi senengnya minta ampun kalo udah bulan Ramadhan. Hawanya adem... Kampung jadi rame. Kalo abis adzan di bulan biasa, dikit orang yang sliweran di depan rumahku buat ke mesjid. Karena emang kalo ke mesjid salah satu jalan utamanya ya lewat depan rumah. Nah kalo bulan puasa gini jadi banyak yang lewaat. Seneng aja gitu ngliatnya. Liat orang berbondong-bondong penuh semangat ke masjid. Saya mah liat dari dalam rumah doang hehe. Lah? kok ga ikut ke masjid -__- heheee n_n' Ntaran yaa nyusul.

Yaa pokoknya saya bersyukur masih bisa bertemu bulan Ramadhan tahun ini. Semoga kita semua masih diberi juga kesempatan untuk bisa menjalani bulan Ramadhan tahun besok. Dan besok. Dan besok. Dan besoknya lagi. Dan besok besoknya lagi. Dan besok besoknya lagi lagi. Dan ~ (infiniti).

Aamiin u,u

Oh iya sekalian saya mohon maaf atas kesalahan dalam segala hal yang saya sengaja atau tidak. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga kita dapat menyambut hari kemenangan dengan fitri. :D


16 Juli 2014

Egois

Egois itu apa sih?
*googling*
Egois itu mementingkan diri sendiri. Dan melupakan kepentingan orang lain.
Tapi kalau mementingkan oranglain sampai lupa kepentingan diri sendiri itu apa namanya? Egois terhadap diri sendiri?
Weetz ternyata Egois ada lawannya! namanya. Altruis.
Altruis adalah orang yang banyak mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri.
Rasa-rasanya kalau menganut paham altruis susah ya hidupnya? bayangkan ketika si altruis mementingkan orang lain -dimana mereka biasanya mementingkan diri mereka sendiri- altruis ini jadi ga ada yang ngurusin. Terlunta-lunta.
Tapi kalau jadi egois apakah terus enak gitu hidupnya? belum tentu juga. Selain kebahagiaan yang fana, egois juga dapat menyakiti orang lain -sebut saja altruis-.

Sebenernya aku ga ngerti apa yang aku tulis. Tapi maksud saya adalah untuk menyampaikan "egois gapapa, sekali-sekali.. hoho".

Hmm.. Rumit sekali ya bung hidup ini.
Tapi, tau apa saya tentang kehidupan? KTP saja belum ada "E" nya hahaha...
Ah semuanya itu memang harus ada takarannya masing-masing.

16 April 2014

Pasca Ujian Nasional



Ah rasanya tak cuma jatuh cinta yang berjuta rasa. Selesai Ujian Nasional juga...
Seneng, sedih, lega, semangat, galau, bingung, terharu, kangen, gantung, exited, gregetan, deg degan, panas, dingin, sariawan, bibir pecah-pecah.. Oke sudah-sudah.

Sedih juga ya kalo udah bukan anak sekolahan lagi. Berasa tua.
Setelah UN biasanya dari sekolah ada acara apa? Perpisahan?
Hmm.. aku lebih suka menyebutnya pengurangan frekuensi bertemu.
Pengurangan yang sangat drastis tapi.

Menunggu emang ga pernah menyenangkan, apalagi sebagai “pengangguran” (udah bukan anak sekolahan tapi juga belum jadi anak kuliahan ) sepertiku, yang bisa dilakukan tinggal menunggu dan berharap.

Berharap untuk hasil yang terbaik. Setelah 3 tahun pontang panting memeras sana sini.

12 April 2014

Rasanya Baru Kemarin



Rasanya baru kemarin
Aku merasa deg deg an di hari pertama MOS

Rasanya baru kemarin
H-100 Ujian Nasional
Hanya satu kedipan mata, dan sekarang sudah H-1

Waw!

Udah mau lulus aja.
Tolong kami Ya Allah, agar dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. Aamiin.
SEMANGAT SEMUANYAA!! :D MAN JADDA WA JADDA

Bismillahirrahmanirrahim...

29 Maret 2014

Aku Datang



Udara pagi di Semarang memang ramah... Itulah yang pertama kali terlintas di pikiran setelah kembali dari Bantir, 21-23 Maret 2014.


Tapi di balik tajamnya angin Bantir, selalu ada kisah cinta yang ikut berhembus. Bukan, bukan kisah cinta biasa sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Ini kisah cinta yang mungkin lebih indah, kisah cinta dalam sebuah keluarga, yang awalnya tak saling kenal,  yang bahkan sebelumnya tak sempat terlintas di pikiran untuk bersama.


PKS... Smaga...



 

Hehehehe... Pembukaannya selalu alay ya? Ah, biarlah. Ini dia kisah singkatnya>>


Mulai dari perjalanan berangkat yang super gak biasa (menurutku), kami (4 ekor, eh orang) berencana berangkat ke Bantir, Jumat pukul 15.00 WIB, walaupun molor jadi pukul 16.00 WIB. Tapi tak apa, tetap pada tujuan awal. Bersiaplah Bantir, KAMI DATAANG.

Tapi, nunggu bis Bandungan lamaaaaaa kalee, akhirnya menyerah dan naek bis Ambarawa, lalu turun di pasar Babadan. Karena udah terlalu malam (pukul 18 lebih) perjalanan dilanjutkan dengan nyater angkot sampai di tempat tujuan, “cukup” 50.000 rupiah sajaaa huhu. Ah tapi tak apa, pake uang kas PKS, hehe kaya gitu loh.


Sampe di barak masih pada latihan pensi, rame kali. Dua puluh orang lebih. :)

Acara-acara berikutnya berjalan lancar, dengan beberapa acara dadakan, lebih semacam sabotase sih, haha. Dengan bantuan alumni yang dadakan pula.


Wuaaah udah seminggu yang lalu ya acaranya. Alhamdulillah doa agar PAB tahun ini lebih rame terkabul :’) Bantir ga pernah gagal menorehkan kenangan tak terlupakan di hatiku. Semoga teman-teman yang lain merasakan hal yang –minimal- sama.


Semoga perasaan itu tidak pernah luntur.


Semoga PKS semakin jaya.


Semoga selalu bermanfaat.


Semoga acara tahun depan, juniornya lebih rame, seniornya makin rame, supersenior tetep rame,  alumninya juga makin rame.


Pasti.


Aamiin...









kisah sebelumnya:  Aku Kembali

27 Februari 2014

Tidak Nyata

Tidak benar bukan berarti salah. Buka mata, dunia ini tak hanya hitam putih.

16 Februari 2014

Forum Batin

Aku menunduk menatap kertas gambarku yang masih kosong. Deadline pengumpulannya kemarin…
Ah rajin benar aku.

Kuletakkan pensilku dengan kasar. Aaaaaggghh!!

Anas: “udah ah, aku memang ga ada bakat gambar menggambar”
Tasya: “halah kayak punya bakat aja”
Anas: “apaan sih”
Tasya: “sekarang kalo kau ga mau nggambar terus mau ngapain heh?”
Anas: “aku mau nulis, Nulis Surat Cintaaa hehehe”
Tasya: “ckckck, buat siapa?”
Anas: “mmm..... Buat tanah air!! Tanah Airku Indoneesiaa~”
Tasya: “haa?? HAHAHAHA aneh banget”
Anas: “berisik ah, ya anggep aja Indonesia tu nama orang”
Tasya: “ketauan banget sih jomblonya, emang kalo Indonesia tu  orang mau nulis apa?”
Anas: “Indonesia! Dirimu sungguh mempesona. Senyummu bagai telaga, yang menggetarkan jiwa. Indah lekukmu sejauh mata memandang.  Kini aku berdiri di atasmu, menelusuri keindahanmu dari Sa…”
Tasya: “Tunggu tunggu”
Anas: “Apaaa?”
Tasya: “Ini ceritanya Indonesia tu orang kan?”
Anas: “Yup, terus kenapa?”
Tasya: “kok kayaknya jadi agak vulgar gitu sih kata-katanya?”
Anas: “oh yaa? Oh…. Hmm… yaudah ganti aja, aku punya puisi tentang NEGARA Indonesia... ehem”

Keberagamanmu memancarkna indahnya kebersamaan..
Ketulusanmu menjanjikan kehidupn berjuta insan..
Keelokanmu mempesona setiap yang memandang..
Negri loh jinawiku Indonesia

Tasya: “wuih serius nih”
Anas: “ssstt!”

Tetap teguh menjaga dan melindungi..
Meskipun engkau sering terluka..
Meskipun engkau seringkali diabaikan..
Engkau lah tanah airku tercinta

Gunung, hutan, dan lautan..
Engkau terbentang dari Sabang sampai Merauke..
Keberagaman suku, agama dan budaya..
Engkau wariskan harta persatuan yang paling berharga

Tasya: “ciyee (plok plok plok)”
Anas: “(nyengir bangga) hehe”
Tasya: “…..”
Anas: “…..”
Tasya: “Mmmm… terus..”
Anas: “……..”
Tasya: “What now? Udah jam setengah dua tuh”
Anas: Ha? …. Oh My God!!”
Aku kembali menghadap kertas gambarku. Hanya ada sedikit perubahan. Namaku di pojok kiri atas kertas.

Anastasya
XII IPS 3 / 04
Sebaiknya aku tidur saja…
Bodo.







Puisi oleh: Banyu L.B