Aku
menunduk menatap kertas gambarku yang masih kosong. Deadline pengumpulannya
kemarin…
Ah rajin
benar aku.
Kuletakkan
pensilku dengan kasar. Aaaaaggghh!!
Anas: “udah
ah, aku memang ga ada bakat gambar menggambar”
Tasya: “halah
kayak punya bakat aja”
Anas: “apaan
sih”
Tasya: “sekarang
kalo kau ga mau nggambar terus mau ngapain heh?”
Anas: “aku mau nulis, Nulis Surat Cintaaa hehehe”
Tasya: “ckckck,
buat siapa?”
Anas: “mmm.....
Buat tanah air!! Tanah Airku Indoneesiaa~”
Tasya:
“haa?? HAHAHAHA aneh banget”
Anas: “berisik
ah, ya anggep aja Indonesia tu nama orang”
Tasya: “ketauan
banget sih jomblonya, emang kalo Indonesia tu
orang mau nulis apa?”
Anas: “Indonesia!
Dirimu sungguh mempesona. Senyummu bagai telaga, yang menggetarkan jiwa. Indah
lekukmu sejauh mata memandang. Kini aku
berdiri di atasmu, menelusuri keindahanmu dari Sa…”
Tasya: “Tunggu
tunggu”
Anas: “Apaaa?”
Tasya: “Ini
ceritanya Indonesia tu orang kan?”
Anas: “Yup,
terus kenapa?”
Tasya: “kok
kayaknya jadi agak vulgar gitu sih kata-katanya?”
Anas: “oh
yaa? Oh…. Hmm… yaudah ganti aja, aku punya puisi tentang NEGARA Indonesia...
ehem”
Keberagamanmu memancarkna indahnya kebersamaan..
Ketulusanmu menjanjikan kehidupn berjuta
insan..
Keelokanmu mempesona setiap yang memandang..
Negri loh jinawiku Indonesia
Tasya: “wuih
serius
nih”
Anas: “ssstt!”
Tetap teguh menjaga dan melindungi..
Meskipun engkau sering terluka..
Meskipun engkau seringkali diabaikan..
Engkau lah tanah airku tercinta
Gunung,
hutan, dan lautan..
Engkau terbentang dari Sabang sampai
Merauke..
Keberagaman suku, agama dan budaya..
Engkau wariskan harta persatuan yang
paling berharga
Tasya: “ciyee
(plok plok plok)”
Anas: “(nyengir
bangga) hehe”
Tasya: “…..”
Anas: “…..”
Tasya: “Mmmm…
terus..”
Anas: “……..”
Tasya: “What
now? Udah jam setengah dua tuh”
Anas: Ha? …. Oh My God!!”
Aku
kembali menghadap kertas gambarku. Hanya ada sedikit perubahan. Namaku di pojok
kiri atas kertas.
Anastasya
XII
IPS 3 / 04
Sebaiknya aku tidur saja…
Bodo.
Puisi oleh: Banyu L.B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar